Gapura

Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki

                                                             Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki Radar Banyumas SENIN, 7 AGUSTUS 2017 BANJARNEGARA – Jalan yang menghubungkan Kecamatan Madukara – Pagentan dalam kondisi rusak parah. Keterbatasan anggaran yang tersedia membuat perbaikan jalan belum bisa dilakukan secara tuntas pada tahun ini. Camat Pagentan, Esti Widodo, mengaku sering mendapat keluhan dari masyarakat. “Sampai kupingnya panas (karena banyaknya keluhan, red),” kata dia. Esti menyebut ruas yang paing parah dari Desa Sokaraja hingga Pagentan. “Sokaraja naik ke atas. Tulis ke atas rusak parah,” jelasnya. Dia menyebut pada tahun ini ada alokasi anggaran sebesar Rp 3 miliar untuk memperbaiki ruas Madukara – Clapar. Menurut dia, perbaikan anggaran ini menggunakan dana dari APBD Provinsi. Namun jalan tersebut masih berada di wilayah Kecamatan Madukara. Sedangkan yang berada di wilayah Kecamatan Pagentan, hanya dianggarkan Rp 1,5 miliar. Anggaran tersebut untuk memperbaiki jalan Larangan – Pagentan. Kapolsek Pagentan, AKP Agung Setiwan mengatakan, sampai saat ini kondisi jalan masih rusak. Dia mengatakan jalan yang rusak tersebar di berbagai titik. “Untuk jalan yang sebelumnya longsor saat ini hanya bisa dilewati sepeda motor,” jelasnya. Sedangkan mobil menggunakan jalan alternatif yang dibuat secara darurat. Karena sifatnya darurat, masih sulit dilalui. Karena kondisi jalan yang rusak parah, dia menghimbau agar kendaraan angkutan barat tidak membawa muatan terlalu penuh. “Sebab jalannya menanjak dan ruasak. Kalau dipaksakan membawa muatan sampai penuh, malah membahayakan,” himbaunya.

Taman Bojong Jadi Tempat Pacaran.

                                                                                                                        PURBALINGGA – Taman Bojong dinilai telah disalahgunakan. Dengan tiket masuk Rp 1.000, Taman Bojong yang sebenarnya dibangun sebagai syarat mendapatkan adipura dan tempat rekreasi keluarga malah digunakan sebagai tempat muda mudi berpacaran. Salah satu pedagang di sekitar Taman Bojong, Ati mengatakan, setiap hari pasti ada pasangan muda-mudi yang menghabiskan sore di taman. Beberapa kali dia juga melihat mereka bermesraan. “Di sini kan tempatnya enak, rindang, ada gazebo-gazebonya juga. Jadi banyak yang pacaran di sini. Biasanya kalau yang pasangan itu cari tempat yang ketutupan pohon dari arah pintu masuk, karena mereka kan tahu ada yang jualan dan jaga di pintu masuk. Kalau dilihat lama ngga keluar-keluar, saya tengok, ternyata lagi mesraan,” katanya kepada Radarmas, Rabu (2/8). PACARAN : Taman Bojong sering dijadikan tempat pacaran anak muda. Mereka memanfaatkan gazebo yang ada di taman. (GALUH WIDOERA/RADARMAS) Menurutnya, pengunjung bisa mencapai 100 orang pada akhir pekan. Sedangkan hari biasa hanya puluhan orang dan paling banyak anak usia sekolah. “Kalau Sabtu atau Minggu ramai keluarga atau rombongan. Tapi kalau hari biasa, kebanyakan anak sekolahan. Beberapa kali ada satu keluarga yang kesini, tapi karena melihat pada mesra-mesraan jadi cuma sebentar,” terangnya. Pengelola Taman Bojong, Edo menuturkan, dia dan pengelola lainnya sempat melihat sepasang muda mudi melompat pagar dari areal persawahan belakang taman. Taman Bojong di sisi belakang dan samping dikelilingi sawah, sementara pagar penghalang bisa dilompati oleh orang dewasa. “Pernah ada orang pacaran lompat dari pagar belakang. Kalau di tempat itu kan sudah pasti sepi, karena belakangnya cuma sawah dan tidak kelihatan dari jalan raya,” ujarnya. Dia menambahkan, taman sebenarnya dijaga dari pagi hingga pukul 21.00. Jika saat keliling ada yang berbuat mesum, pengelola langsung menegur. “Tapi lebih sering kecolongan. Seringnya bermesraan di gazebo yang sisi belakang dan tidak kelihatan dari depan. Kalau malam setelah jam operasional taman, katanya banyak yang kesini minum minuman keras. Pintu masuk memang mudah dilewati meski sudah ditutup,” tuturnya. Dikatakan, dinas rencananya akan membuang gazebo kecil dan mengganti dengan bangku taman. Nanti hanya ada satu gazebo yang besar untuk acara keluarga atau rombongan. Selain itu, pintu masuk akan dibuat lebih tinggi dan dikunci setiap malam. “Kemarin sudah direncanakan renovasi taman agar tidak dipakai untuk kenakalan remaja. Tapi tidak tahu kapan akan direnovasi, mudah-mudahan secepatnya,” pungkasnya

( GAPURA ) ONE FOR ALL, ALL FOR ONE

GABUNGAN PURNA STM/SMK YPT PURBALINGGA Sedikit berkeliling dan menoleh ke sekitar komunitas, kata-kata ini sering dimaknai dengan kekel...